Hujan dan Angin Kencang di DIY, Sejumlah Pohon Tumbang, Bangunan Roboh

172

Yogyakarta-igtv.vision | Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta mengakibatkan sejumlah pohon tumbang dan merobohkan beberapa bangunan. BMKG mencatat insiden pohon tumbang dan bangunan roboh terjadi di sejumlah titik, Kamis (04/01/2024).

Berdasar dari siaran Pers Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, setidaknya lima unit mobil mengalami kerusakan ringan akibat tertimpa kanopi Drop Zone di sisi Selatan Stasiun Tugu Yogyakarta pasca hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah tersebut.

Hujan dan angin kencang membuat tiang penyangga yang terbuat dari pipa mengalami bengkok dan patah. Akibatnya kanopi anjlok dan menimpa sejumlah mobil milik pelanggan.

Proses evakuasi segera dilakukan oleh petugas Daop 6 bekerjasama dengan Basarnas setempat. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut sementara kerusakan akibat insiden ini akan ditanggung oleh pihak KAI Group.

Baca Juga  Kenaikan Pajak akan Pengaruhi Perekonomian

Masih dari seputaran Kota Pelajar, sebuah andong dilaporkan tertimpa pohon tumbang saat sedang melintas di salah satu jalan. Rekaman video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan sebuah pohon ambruk menimpa atap andong hingga ringsek.

Berikut analisis cuaca sementara menurut data yang dikeluarkan oleh BMKG:

1. Monsun Asia Musim Dingin yang diasosiasikan sebagai musim angin baratan mulai menunjukkan dampaknya terhadap potensi peningkatan massa udara basah di sekitar wilayah Indonesia, sehingga pertumbuhan awan hujan di periode Januari ini diprediksikan cukup intens.
2. Aktifitas Madden Jullian Oscillation (MJO) saat ini sudah mulai memasuki kuadran 3 (Indian Ocean) wilayah Indonesia dan dalam sepekan kedepan dimana efeknya adalah berkontribusi terhadap penambahan uapa air di wilayah Indonesia sehingga memicu peningkatan potensi hujan sedang-lebat di beberapa wilayah.
3. Kondisi tersebut diperkuat dengan adanya aktifitas gelombang Rossby di wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa bagian utara yang secara tidak langsung ikut menambah pasokan uapa air di Jawa bagian selatan termasuk wilayah DIY.
4. Sementara itu, faktor dinamika lain yang turut memperkuat potensi tersebut adalah terbentuknya pola siklonik di Jawa bagian selatan termasuk DIY sehingga memicu pumpunan massa udara di wilayah DIY.
5. Pantauan suhu muka laut 29 – 30 C di Laut Jawa dalam skala harian maupun mingguan yang cukup hangat yang mampu meningkatkan suplai uap air dalam atmosfer yang cukup. Dari analisis anomali suhu muka laut di Laut Jawa menunjukkan nilai anomali 0.5 – 3.4 C (potensi penambahan massa uap air).
6. Kelembapan relatif lapisan udara atas pada ketinggian 5.000 – 10.000 feet yang cukup tinggi sebesar 75 – 95 % sehingga mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus di wilayah D.I Yogyakarta terutama pada siang-sore hari.
7. Analisa Radar Cuaca menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) mulai pukul 12.00 WIB – 16.00 WIB di wilayah D.I Yogyakarta.

Baca Juga  BUPATI SUNARYANTA GAGAL MENYELAMATKAN LOBSTER?

(A Yuliantoro/sumber Pusdalops PB DIY)