Menteri BUMN Diminta Terbuka Soal Ijin Usaha Pertambangan di Raja Ampat

70

PENGURUS Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Minta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahdalia bersikap terbuka terkait banyaknya Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang diterbitkan untuk wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Ketua PB HMI Bidang Lingkungan Hidup, Andi Kurniawan Sangiang, menyatakan, penerbitan IUP di wilayah Raja Ampat merupakan bentuk kesadaran negara dalam perusakan pulau-pulau kecil di Raja Ampat.

Andi beranggapan bahwa pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM paling bertanggungjawab atas perusakan lingkungan tersebut.

Baca Juga  Deputi Badan Gizi Nasional Tinjau Langsung Dapur Mitra Program MBG di Pulau Pramuka

“Penerbitan IUP adalah sikap resmi negara. Artinya mereka (pemerintah) tahu betul ini terjadi perusakan disana (Raja Ampat),” kata Andi kepada wartawan, Kamis 5 Juni 2025.

Menurutnya, negara tidak boleh secara serampangan menerbitkan IUP meski daerah itu memiliki potensi tambang.

Diungkapkan Andi, negara harus tetap selektif dalam memberdayakan potensi disetiap daerah. Untuk itu, PB HMI beranggapan bahwa Raja Ampat adalah daerah yang harus mendapat perhatian khusus. Karena itu, PB HMI meminta Menteri ESDM agar terbuka kepada rakyat terkait proses penerbitan IUP di Raja Ampat.

Baca Juga  Polisi Serahkan Hasil Penyidikan (SP2HP) ke-2 Alm. Aldi

“Ini kan yang baru nampak ada 4 IUP nikel. Kita tidak tahu yang lain. Ini saja sudah bikin rusak. Pak Bahlil kami minta untuk terbuka bagaimana ijin ini bisa terbit di tanah surga di dunia ini,” ungkapnya.

Menurut Andi, Raja Ampat merupakan aset Indonesia yang secara luar biasa harus dijaga kondisinya. Dirinya beranggapan penerbitan IUP di Raja Ampat sama dengan menghancurkan surga di Indonesia bagian timur.

Baca Juga  Relawan Prabowo-Gibran Tergabung ARPG Nusa Tenggara Barat, Gelar Silaturahim dan Konsolidasi 

“Raja Ampat ini surga yang diakui dunia. Disana penuh dengan kelimpahan, alam dan terumbu karang paling indah. Seluruh IUP tambang disana harus dicabut,” tegasnya.

Sebagai informasi, saat ini kondisi alam Raja Ampat tengah menjadi perhatian publik, tidak hanya Indonesia tapi juga dunia. Diberbagai media sosial muncul gambar dan video penampakan kondisi pulau-pulau kecil Raja Ampat tengah dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan tambang utamanya nikel. Padahal sebelumnya Raja Ampat selalu menjadi identitas Indonesia untuk menunjukkan keindahan alamnya. (Tan)