GUNUNGKIDUL-igtv.vision | Kecelakaan kerja di proyek Gedung DPRD Kabupaten Gunungkidul yang merenggut korban jiwa baru baru ini, merupakan salah satu bukti rendahnya kualitas keselamatan kerja. Selain proyek Gedung DPRD, beberapa proyek yang sedang berjalan ditengarai masih mengabaikan keselamatan kerja.
Salah satunya yakni, proyek pembangunan Posko SRI Pantai Baron di Kemadang, Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.
Diketahui Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Satuan Polisi Pamong Praja DIY menggelontorkan anggaran dengan nilai lumayan fantastis.
Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan Posko SRI Pantai Baron Kabupaten Gunungkidul.
Namun demikian, pengerjaan proyek senilai hampir satu miliar rupiah tersebut diduga masih lalai, dan bahkan mengabaikan keselamatan pekerja.
Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, Jumat (19/05/23). Di lokasi proyek tersebut tidak dijumpai adanya pengawasan yang seharusnya dilakuakn oleh pihak CV. Sarana Reka Mandiri selaku konsultan pengawas.
Selain itu, tidak tersedia Direksi kid, beberapa pekerja bahkan terlihat tanpa alat pelindung diri.
Dibenarkan wakil PT. Quinad Bahana Indonesia Rizki. selaku penyedia jasa kontruksi Rizki mengatakan bahwa, anggaran untuk Direksi Kid dialihkan untuk sewa lahan, sebagai tempat penumpukan material.
Peryataan tersebut kemudian dibantah oleh wakil Koordinator Satlinmas Baron II Sukamto. Pihaknya meluruskan bahwa, tidak ada uang sewa menyewa lahan.
“Kami tidak pernah menyewakan lahan yang digunakan untuk menumpuk matrial,” jelas Sukamto.
Diketahui, proyek pembangunan Posko SRI Pantai Baron dikerjakan oleh penyedia jasa kontruksi PT. Quinad Bahana Indonesia dengan konsultan perencana PT. Navara Cipta Desain, dan diawasi oleh konsultan pengawas CV. sarana Reka Mandiri.
Beberapa pihak berharap agar pelaksanaan proyek lebih mengutamakan keselamatan kerja, sehingga insident serupa yang terjadi di Gedung DPRD Gunungkidul dapat dihindari.
Agus Y