Reformasi Kalurahan Untuk Mengurangi Kemiskinan

135
Tugu Jogja (Foto: Kumparan)

Gunungkiduligtv.vision | Slamet, S.Pd. MM mencatat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pernah mendapat predikat sebagai propinsi dengan angka kemiskinan spektakuler. Angka 11.49 %, berada di peringkat 12, tertinggi di Jawa bahkan di Indonesia.

Mengutip pernyataan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Slamet menyatakan, Kalurahan bisa menjadi pondasi kemandirian masyarakat.

Jika digarap dengan serius, kalurahan akan menjadi benteng tangguh dalam mengatasi angka kemiskinan.

Baca Juga  Jalan Baru Ngalang Dianyari Sebagai Star Ribuan Pelari 5K

Alasannya akan tumbuh kegiatan masyarakat guna meningkatkan perekonomian dari sisi pinggir.

Reformasi kalurahan merupakan model pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sekaligus perbaikan pelayanan berupa sikap kerja aparatur.

Itu akan membawa akibat kalurahan menjadi berdaya guna, sehingga mampu menjawab tantangan zaman, dan warga desa pun makin berkembang.

“Reformasi kalurahan adalah konsep sekaligus strategi pembangunan dan perubahan yang akan dituju DIY lima tahun ke depan,” ujar Slamet S. Pd. MM. selaku Ketua Dewan Penasehat DPC Partai Gerindra Gunungkidul itu.

Baca Juga  Table Top yang Digagas Badan Promosi Pariwisata Daerah Diharapkan Mampu Sedot Wisatawan

Konsep dan strategi itu menurutnya merupakan resiko dari perubahan zaman. Situasi, kondisi, tantangan, permasalahan, dan peluang sangat kompleks.

Melalui reformasi kalurahan maka berbagai upaya mengatasi masalah kemiskinan bisa dilakukan lebih optimal.

Untuk masa depan diharapkan kelurahan menjadi garda paling depan dalam upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan stunting serta program pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga  Jumat Curhat Kapolda DIY Di Pasar Beringharjo

“Mari kita dukung gagasan Gubernur DIY,” pinta Slamet.

(Bambang Wahyu)