Gunungkidul Masih Belum Dapat Keluar dari Masalah Droping Air Bersih

240

Gunungkidul-igtv.vision | Dampak musim kemarau mulai dirasakan oleh sebagian warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesulitan untuk mendapatkan air bersih guna memenui kebutuhan sehari hari, salah satunya dirasakan oleh sebagian besar warga di Kapanewon Tepus Kabupaten Gunungkidul.

Kekeringan di dua kalurahan masing-masing Tepus dan Kalurahan Sidoharjo membuat sebagian warga hanya dapat mengandalakan bantuan droping air dari pemerintah.

Baca Juga  Demonstrasi PW GPII Desak Penyelidikan Tuntas Kasus DANA

Sementara pemerintah kalurahan maupun kapanewon mulai melakukan droping air bersih semenjak adanya permintaan warga pada sekitar pertengahan Juni 2023.

Hal tersebut dibenarkan oleh Setio Wibowo PLT Kamituwo Kalurahan Tepus, bahwa selain karena dampak musim kemarau, layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang belum maksimal juga menjadi salah satu sebab kesulitan air bersih.

“Pada musim kemarau warga kami kebanyakan membeli air tanki, karena air pam sendiri keluarnya bisa seminggu sekali,” ucapnya, Selasa (20/06/23).

Baca Juga  Seorang Pria Ditemukan Tewas dalam Gorong-Gorong 

Sementara, sebagian warga mengaku telah mendapatkan jatah aliran air PDAM, meski hanya satu kali dalam satu minggu, itupun pada malam hari.

Hal serupa juga dirasakan oleh warga Kalurahan Sidoharjo, Tepus, Gunungkidul. Tak sedikit dari mereka harus rela merogoh kocek untuk sekedar mendapatkan air bersih guna mencukupi kebutuhan hidup sehari hari.

Baca Juga  Table Top yang Digagas Badan Promosi Pariwisata Daerah Diharapkan Mampu Sedot Wisatawan

Sebagian warga di dua kalurahan tersebut harus membeli air tanki dengan harga Rp 120.000,- (seratus dua puluh ribu rupuah)  hingga Rp 150 (seratus lima puluh ribu rupiah) per tangki.

Sementara untuk memenui kebutuhan air bersih dalam satu bulan, warga harus membeli satu hingga dua tanki air bersih.

(Yuliantoro)