Gunungkidul-igtv.vison | Menteri Pertanian Republik Indonesia, Prof Dr. Syahrul Yasin Limpo berkunjungan ke Kabupaten Gunungkidul. Bersama Bupati dan masyarakat Candirejo, Semin Menteri menanam kedelai, Selasa (6/5/2023).
“Gerakan tanam kedelai ini dalam rangka meningkatkan produksi nasional,” kata Mentan kepada media.
Menteri mengatakan, di Gunungkidul penaman uji coba dilaksanakan di lahan 1000 hektare. Tidak menutup kemungkinan luas akan ditambah sampai 5000 hektare.
Gunungkidul diharap mampu menjadi lumbung kedelai di pulau jawa.
“Peningkatan produksi nasional adalah upaya menekan impor kedelai yang di tahun 2023 masih di atas 90 persen,” ujar Mentan.
Dalam kesempatan itu menteri mengajak petani mengembangkan tanaman kedelai, dengan mencari varietas unggul, sesuai dengan kondisi Gunungkidul.
“Kalau harga kedelai di atas harga jagung, pasti petani bersemangat mengembangkan tanaman kedelai,” ungkapnya.
Yasin optimis, dengan pendampingan peningkatan produksi kedelai akan terus meningkat.
Gunungkidul pasti mampu mendukung pengurangan impor, mengejar target swasembada kedelai 2026.
“Program itu adalah arahan Presiden. Gunungkidul bisa menjadi percontohan program ketahanan pangan kedelai nasional,” katanya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mendukung progam yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
Total luas lahan kedelai Gunungkidul mencapai 4.397 hektar. Yang 1000 ha berada di Kapanewon Semin.
“Kami berfikir soal pengelolaan. Harapan kami, petani berperan dari hulu hingga hilir. Tahap awal akan kami coba 1000 hektar. Jika berhasil bagus, akan kami tambah,” kata Bupati.
Di depan Menteri,v Bupati melaporkan pertumbuhan ekonomi Gunungkidul. Bahwa pgertanian memiliki andil besar dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Sektor pertanian memiliki dampak besar bagi ketahanan pangan masyarakat.
“Lahan Gunungkidul luas. Pftotensi besar untuk pengembangan tanaman kedelai,” terang Bupati. (Red)